Wednesday, June 24, 2009

Garuda di Dadaku dan Perfilman Indonesia

Hari ini Saya baru lihat trailer film baru Indonesia; Garuda di Dadaku. Sepertinya bagus, yang main ada Maudy Koesnadi dan Ari Sihasale. Saya positif dengan film ini, sepertinya berkualias dan menarik untuk disimak. Apalagi pas dengan liburan anak sekolahan. Jadi anak-anak bisa dapat pencerahan juga tentang nasionalisme.

Cuman, setelah Saya browsing seharian, tiba-tiba Saya jadi geram dengan pemberitaan film Indonesia belakangan. Saya baca di Antara kalau ada yang menilai perfilman Indonesia latah. Satu bikin bernuansa Arab, yang lain ikut-ikutan. Yeeee, suka-suka orang donk, mau niru mo kagak, kenapa ente yang sibuk? Trus telaah lagi komen-komen pembaca, banyak yang bilang: begitulah Indonesia, Indonesian kan mang cuma bisa niru dari dulu, mana mungkin film Indonesia bisa bersaing dengan film international, aktingnya gak mutu, bla bla bla...

Agak sedikit panas ini mata membaca komen-komen seperti itu. Seperti mereka bisa buat yang lebih bagus saja. Si bapak tadi juga cuma bisa ngomong, maap ni pak ya, cuman kalau Bapak merasa mampu, Bapak donk yang bikin yang lebih bagus. Dari ulasan Bapak tentang film Indonesia, Saya yakin Bapak bisa buat yang lebih bagus, betul tidak? Yang ngasih komen juga, kenapa gak coba jadi pelakon saja kalau merasa mampu akting. Atau jadi sutradara, atau kasih ide bagusnya film-film Indonesia itu seperti apa. Jangan cuma bisa melaknat saja dan nyalah-nyalahin nama negara.

Maap ya, Saya sedikit emosi melihat orang-orang yang cuma bisa ngomong dan menyalahkan kondisi dalam negeri. Gak malu apa, masih berkutat di Indonesia, masih ngomong bahasa Indonesia, masih jadi bagian dari masyarakat Indonesia. Kalau tidak suka, silahkan pergi. Tidak ada kan yang menahan Anda agar tetap jadi warga negara RI? Gak ada yang maksa kan? Kalau merasa menjadi bukan warga RI lebih baik, silahkan keluar, begitu lebih baik, dan silahkan maki-maki Indonesia dari luar sana. Ini masih disini, masih nikmati fasilitas negara, masih makan beras yang tumbuh di Indonesia, eh bukannya berterima kasih, malah maki-maki Indonesia. Kalau tidak suka sama satu hal, jangan bawa-bawa nama negara donk.. Dikira gampang menjaga kedaulatan dan kehormatan negara?

Saya tau, semua orang berhak berkomentar, memberi kritik dan mengutarakan pendapatnya. Tapi mbok ya jangan bawa-bawa nama negara donk... Saya juga suka mengeluarkan pendapat Saya, nih sekarang gapain coba? Bagi Saya perfilman Indonesia sudah maju kok, sudah bagus. Saya bangga jadi warga RI. Memang ada yang perlu diperbaiki, dan Saya yakin Indonesia bisa lebih baik asalkan masyarakatnya punya mental ok buat bikin perubahan, bukan hanya sekedar omong doang, di internet pula. Kerupuk!!!

Ohya, balik lagi ke film Garuda di Dadaku. Websitenya juga bagus tuh. Mudah-mudahan sukses ya, dan bisa menghibur anak-anak Indonesia sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme dari kecil, biar nanti pas gede gak sama kaya kakak-kakaknya yang cuma omong doang, betul?

No comments:

Post a Comment