Sunday, May 3, 2009

Antasari Azhar - Ketua KPK Yang Paling Kontroversial

Ajiee, berat nih judulnya, hehehe... Hm, susah yah jadi politikus, gak bisa tenang. Percuma juga hidup bergelimang harta dan mandi uang klo gak bisa hidup tenang (alah, bahsanya euy :D)

Jadi, mari kita flashback dikit. Antasari Azhar ini dinobatkan jadi ketua KPK pada bulan Desember 2007. Pas diangkatpun, sudah jadi kontroversi. Katanya dia terlibat dalam beberapa skandal, diantaranya memberi kesempatan Tommy Soeharto untuk melarikan diri. Entah benar entah enggak (yang jelas pas uji kelayakan Bapak Antasari bilang ngak benar donk) akhirnya beliau tetap terpilih jadi ketua KPK. Masih ingat kan, mahasiswa demo dengan baliho gede-gedean pas dia kepilih...

Nah sekarang, dia di non aktifkan jadi ketua KPK lantaran terkait pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Pembunuhannya sih sudah lama ya, maret lalu. Terus kabarnya sudah tertangkap sembilan tersangka. Usut di usut, muncullah nama Antasari Azhar. Sekarang dia resmi jadi tersangka cuy!

Si Bapak sih bilang kalau dia siap di periksa polisi dan menyangkal kalau dia terlibat. Kabarnya ini juga ada urusan asmara, tau tuh beritanya dari mana, tapi masa sih bapak-bapak setengah baya ini masih perang urusan wanita? Anyway, marilah kita simak beritanya lebih lanjut apa yang terjadi selanjutnya. Saya yakin polisi Indonesia, atau Badan Intelijen kita cukup kompeten untuk mengusut kasus ini.

Saya pribadi, mengacungi jempol juga buat bapak Antasari. Liat aja kiprah KPK sejak dia menjabat. Dia tidak segan memeriksa petinggi negara dan sudah banyak kasus korupsi yang terbongkar. Kalau ditanya lagi pendapat Saya tentang KPK, kabarnya biaya operational KPK so far lebih gede dibanding jumlah kasus korupsi yang terungkap. Gimana ini sodara-sodara? Saya bilang sih ini investasi, mungkin bayar mahal sekarang, cuman kedepan-depannya mudah-mudahan korupsi bisa tinggal sejarah di Indonesia, berkat KPK :D

Saya doakan yang terbaik aja deh buat pak Antasari Azhar. Yang benar akan selalu benar.

No comments:

Post a Comment